Lirik lagu: Surat Undangan
bukan nya perpisahan
yang ku tangisi
namun yang ku sesalkan
caramu kasih
sesaklah nafas dalam dada ini
setelah kubaca surat undanganmu
jangankan untuk bicara
berdiri aku tak mampu
darah ku sesal membeku
baru kemarin kau ucapkan janji
akan selalu setia walau hidup seadanya
sungguh mati tak ku sangka
dirimu yang aku cinta
ternyata menyimpan dusta
sesaklah nafas dalam dada ini
akan aku terima kenyataan ini
walaupun terasa sakit dalam hati
bahagia yang kau cipta pedihnya ku rasa
tak mungkin terlupa sampai akhir nanti
teganya hatimu kasih tiada menimbang rasa
sesaklah nafas dalam dada ini
setelah kubaca surat undanganmu
jangankan untuk bicara
berdiri aku tak mampu
darah ku sesal membeku
sesaklah nafas dalam dada ini
akan aku terima kenyataan ini
walaupun terasa sakit dalam hati
bahagia yang kau cipta pedihnya ku rasa
tak mungkin terlupa sampai akhir nanti
teganya hatimu kasih tiada menimbang rasa
sesaklah nafas dalam dada ini
setelah kubaca surat undanganmu
jangankan untuk bicara
berdiri aku tak mampu
darah ku sesal membeku
sesaklah nafas dalam dada ini
yang ku tangisi
namun yang ku sesalkan
caramu kasih
sesaklah nafas dalam dada ini
setelah kubaca surat undanganmu
jangankan untuk bicara
berdiri aku tak mampu
darah ku sesal membeku
baru kemarin kau ucapkan janji
akan selalu setia walau hidup seadanya
sungguh mati tak ku sangka
dirimu yang aku cinta
ternyata menyimpan dusta
sesaklah nafas dalam dada ini
akan aku terima kenyataan ini
walaupun terasa sakit dalam hati
bahagia yang kau cipta pedihnya ku rasa
tak mungkin terlupa sampai akhir nanti
teganya hatimu kasih tiada menimbang rasa
sesaklah nafas dalam dada ini
setelah kubaca surat undanganmu
jangankan untuk bicara
berdiri aku tak mampu
darah ku sesal membeku
sesaklah nafas dalam dada ini
akan aku terima kenyataan ini
walaupun terasa sakit dalam hati
bahagia yang kau cipta pedihnya ku rasa
tak mungkin terlupa sampai akhir nanti
teganya hatimu kasih tiada menimbang rasa
sesaklah nafas dalam dada ini
setelah kubaca surat undanganmu
jangankan untuk bicara
berdiri aku tak mampu
darah ku sesal membeku
sesaklah nafas dalam dada ini